oleh F. Agustimahir
artikel ini telah diunggah di situs Yamanashi-kankou
Halo kawan semua! Saat ini di Jepang sudah
mulai memasuki puncaknya musim panas. Musim panas di Jepang itu sangat lembab.
Tahun lalu di Kofu sempat mencapai 40 derajat lho. Tapi tahun ini rasanya tidak
sepanas tahun lalu, mungkin karena banyak hujan.
Kali ini saya akan menceritakan pengalaman
trekking di kaki gunung Yatsugatake beberapa waktu yang lalu. Pada kegiatan ini
kami menggunakan jasa wisata alam dari Yatsugatake Outdoor Activities (YOA)
sebagai pemandu.
Di hari yang telah ditentukan kami
berangkat bersama dari Kofu ke Kiyosato menggunakan kereta. Setelah itu kami
melanjutkan perjalanan dengan Kiyosato Picnic Bus hingga ke halte Utsukushi
Mori.
Di sini kami memulai persiapan ringan. Kami
diberitahu bahwa kami akan menempuh perjalanan sekitar 10 km. Kurang lebih
sepertiga awal perjalanan akan banyak tanjakan, nanti selebihnya medan yang
datar dan menurun.
Selain itu, kami juga diperingati karena
jalur yang akan ditempuh itu jauh dari jalan raya, jika terjadi sesuatu
diperkirakan akan makan saat membutuhkan pertolongan dari luar. Oleh karena itu lebih baik tidak melanjutkan
kegiatan ini apabila tidak merasa siap.
Trekking ini dimulai dengan pendakian
menuju 'Utsukushi Mori Tenboudai' alias 'Tempat Pengamatan Utsukushi Mori'.
Utsukushi Mori itu kalau diterjemahkan artinya 'Hutan yang Cantik'.
Untuk menuju ke tempat pengamatan, kita
bisa menggunakan tangga kayu yang tersedia sambil menikmati indahnya
pemandangan. Jika cuaca sedang cerah, Gunung Fuji bisa terlihat jelas.
Sayangnya saat kami ke sana sedang mendung. Meski demikian pemandangannya tetap
indah.
Setelah berhenti sejenak, kami pun
melanjutkan perjalanan ke arah Hagoromo Ike. Di perjalanan, Pak Nakamura selaku
pemandu menjelaskan hal-hal menarik tentang keadaan di sekitar yang biasanya
tidak kita perhatikan.
Misalnya daun dan kulit kayu ini. Sepintas,
tidak ada hal menarik di baliknya. Tapi setelah mendengar penjelasannya,
ternyata pola pada daun ini terbentuk karena dimakan ulat ketika daun masih
tergulung.
Selain itu, kulit kayu yang mengelupas ini
diakibatkan oleh rusa yang menggigitnya sedikit demi sedikit untuk mendapatkan
air dari sela-sela lapisan kulit kayu. Pohon yang terlalu banyak kehilangan
kulit kayu akan mengalami kerusakan jaringan pembuluh dan akhirnya mati.
Untuk mencegah banyak pohon mati akibat
kebiasaan rusa ini, pihak pengelola hutan memasang lapisan pelindung pada pohon
yang terdapat di jalur lintas rusa supaya kulit kayu pohon tersebut tidak
dimakan.
Menarik bukan? Penjelasan-penjelasan
seperti ini yang membuat membuat trekking bisa menambah wawasan.
Akhirnya Hagoromo-Ike mulai terlihat. Saya
pikir Hagoromo-Ike ini betul-betul berupa kolam. Oh iya, dalam bahasa Jepang, ‘池
(ike)’ itu artinya kolam. Namun ternyata lebih mirip jika
disebut rawa daripada kolam. Di sekeliling rawa diberi pembatas supaya lebih
aman.
Tanpa menghabiskan banyak waktu di
Hagoromo-Ike, kami pun melanjutkan perjalanan. Tak lama kemudian, kami berhasil
mencapai aliran sungai dengan air terjun di salah satu sisinya. Air terjunnya
indah dan airnya jernih.
Setelah melewati sungai ini, tak terasa
ternyata trekking kita sudah hampir selesai. Tak berapa jauh di depan sudah
mulai terlihat hamparan padang rumput tempat pertenakan sapi.
Di tengah-tengah padang rumput itu ada
pohon yang konon katanya merupakan asal-muasal nama 'Yamanashi'. Ya, sebutan
bagi pohon ini adalah pohon Yamanashi. Dalam kanji '山梨'
berarti 'gunung' dan 'pear'. Yamanashi yang dimaksud pada pohon tersebut adalah
pohon 'pear gunung/liar'.
Ketika saya tanyakan bagaimana rasanya,
pemandu bilang bahwa rasa buahnya sepat dan ukurannya kecil. Namun demikian,
meski rasa buahnya sepat akar pohon pear liar ini kuat. Sehingga pohon ini
tetap dibutuhkan dalam proses stek untuk pembibitan pear.
Sembari menikmati padang ruput dan sapi
yang berkeliaran, Pak Nakamura kembali memberikan wawasan singkat tentang
peternakan. Menurutnya, ada dua sentuhan tangan manusia yang paling dibutuhkan
dalam peternakan sapi. Hal itu adalah ketersediaan air dan garam. Kami melihat
ada beberapa bak-bak kecil untuk sapi minum serta kantung-kantung garam di
beberapa titik di sekitar pagar pembatas.
Tidak terasa, setelah melalui padang rumput
ini akhirnya kami menemukan jalan raya lagi. Tepatnya di bagian belakang Taman
Makiba. Di sini rekan kami sudah menunggu dengan mobilnya dan kami kembali
menuju Pusat Informasi Utsukushi Mori.
Puas rasanya berajalan kaki di tengah alam
yang sejuk sambil menambah wawasan. Kurang lebih 2,5 jam waktu yang kami
gunakan untuk trekking kali ini.
Bagi kawan-kawan yang ingin dipandu
trekking di sekitar kaki gunung Yatsugatake, silahkan hubungi Yatsugatake
Outdoor Activities ya.
Yatsugatake
Outdoor Activities
〒407−0301 Yamanashi, Hokuto, Takane,
Kiyosato 3545 Moegi no Mura
☎080-4436-8423
Jam Kerja/8:30-16:30 Libur/Rabu・Kamis (Tidak ada libur selama
Jul-Sep)
AJO_QQ poker
ReplyDeletekami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
- play aduQ
- bandar poker
- play bandarQ
- capsa sunsun
- play domino
- play poker
- sakong
-bandar 66
-perang baccarat (new game )
Dapatkan Berbagai Bonus Menarik..!!
PROMO MENARIK
di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
Permanent (acak) |
Whatshapp : +855969190856